Minggu, 21 Oktober 2012

Warga Cirebon Bakar Motor Geng Motor

Cirebon Sebuah motor dibakar massa di Cirebon, Jawa Barat, dini hati tadi. Diduga motor tersebut milik anggota geng motor XTC.

Kejadian sekitar pukul 02.00 dinihari. Saat itu segerombolan motor sekitar 15 motor masuk ke Jl Cideng Raya, dari lampu merah Cideng. Ternyata, di setiap gang warga sudah bersiap. Ketika gerombolan motor tersebut melintas, warga mulai menyergap.

"Alasannya, warga resah dengan ulah geng motor yang sering melempari rumah warga, setiap malam minggu," kata Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar.

Dalam sergapan warga itu, satu motor tertinggal, sementara pemilik motor Candra (19 th) warga Perum BTN Palimanan berhasil kabur dengan motor yang lain.

"Satu orang bernama Sarbudi bin Kardisa (17 Th) warga Perum Kaliwulu Plered Cirebon, ditangkap warga. Warga emosi dan membakar motor pelaku," lanjut Hero.

Saat ini, pelaku yang tertangkap dalam penanganan Polsek Kedawung. "Kita masih kembangkan kasus ini. Pemeriksaan sedang berjalan memeriksa pelaku dan saksi-saksi," kata Hero.

Sumber : Faiq Resha - detikNews
(nrl/nrl)

Senin, 01 Oktober 2012

Komet Baru Akan Bersinar Seterang Purnama


Komet C/2012 S1 atau ISON hasil observasi Remanzacco Observatory pada 22 September 2012




MOSKWA, KOMPAS.com — Astronom menemukan komet baru yang spektakuler. Komet tersebut akan menjadi kandidat komet paling terang dalam 50 tahun terakhir. Saat komet mencapai jarak terdekat pada 28 November 2013 nanti, komet akan bersinar terang di siang bolong.

Diberitakan oleh Astronomy pada Selasa (25/9/2012), komet baru tersebut ditemukan oleh astronom Rusia, Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Mereka menemukannya lewat observasi dengan teleskop pemantul Santel di International Scientific Optical Network (ISON) pada 24 September 2012. Komet sempat teramati sebelumnya di citra observatorium lain, tetapi belum disadari sebagai komet.

Komet selanjutnya diberi nama resmi diberi nama C/2012 S1. Namun, untuk lebih memudahkan, komet diberi nama panggilan sesuai tempat observasi penemuannya sehingga kemudian disebut komet ISON.

Saat penemuan, komet berjarak 1 miliar kilometer dari Bumi. Komet tampak sebagai benda langit redup dengan magnitud 18,8. Menurut astronom Ma'rufin Sudibyo, cahaya komet 83 kali lebih redup dibanding Pluto.

Komet akan terus bergerak mendekati Matahari hingga mencapai titik terdekat atau perihelion. Saat mencapai perihelion pada 28 November 2013 mendatang, komet akan berada pada jarak hanya 1,2 juta kilometer dari Matahari.

"Dan pada saat mencapai perihelionnya, komet ISON (C/2012 S1) diperkirakan bakal hampir menyamai terangnya bulan purnama," ungkap Ma'rufin lewat akun Facebook, Sabtu (30/9/2012) lalu.

Perihelion komet akan dicapai saat siang hari di Indonesia. Namun, sebenarnya komet masih akan terlihat terang sebab diperkirakan memiliki magnitud -10. Obyek langit bisa terlihat terang di siang hari jika memiliki magnitud kurang dari -4.

Sayangnya, jarak komet dan Matahari terlalu dekat sehingga cahaya Matahari akan mengganggu pengamatan. Pengamatan harus dilakukan dengan teleskop atau alat lain yang dapat memblokade terang cahaya Matahari.

Space.com pada Rabu (26/9/2012) memberitakan, komet ISON sudah bisa dilihat pada bulan Oktober 2013, tampak terang di malam hari. Pada tanggal 16 Oktober 2013, komet akan berada di dekat Planet Mars dari sudut pandang manusia di Bumi.

Pada beberapa hari sekitar tangal 28 November 2013, komet akan tampak di sekeliling Matahari. Hingga bulan Desember 2013, komet masih akan tampak menjelang fajar ataupun setelah senja.

"Bagi Indonesia, waktu terbaik untuk menyaksikan komet ini adalah di pagi hari jelang Matahari terbit sebelum komet mencapai perihelionnya pada 28 November 2013. Tepatnya saat komet melintas di samping Planet Merkurius dan bintang Spica pada selang waktu antara 13 hingga 24 November 2013," kata Ma'rufin.

Astronom telah melakukan pengamatan hingga 54 kali pada komet ini. Terungkap bahwa komet memiliki orbit hiperbola. Dengan orbit ini, komet tidak memiliki periode orbital, tak punya titik terjauh dengan Matahari (aphelion), hanya memiliki perihelion.

Istimewanya, dengan orbit yang dimiliki, komet hanya akan mendekati Matahari sekali seumur hidupnya. Jadi, kesempatan melihat komet ISON tahun depan adalah satu-satunya kesempatan melihat "kehidupan" komet ini.
 
 
 
Sumber :
Astronomy, Space
Editor :
yunan

Masjidil Haram Diusahakan Tampung 6 Juta Jemaah

MEKKAH, KOMPAS.com - Masjidil Haram di Kota Mekkah, Arab Saudi, dirancang agar dapat menampung kapasitas maksimal enam juta jemaah haji.

Hal itu dikatakan pejabat Muasasah Asia Tenggara, Zuhair bin Abdul Hamid Sedayu, saat menerima kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Mekkah, Senin (1/10/2012) ini.

"Perluasan sarana dengan merubuhkan ratusan bangunan di sekitar Masjidil Haram, kini sedang berlangsung untuk mengatasi kekurangan sarana bagi jemaah haji yang setiap tahun terus meningkat jumlahnya," kata Zuhair, saat bersama Kepala Daerah Kerja Mekkah Misi Haji Indonesia, Arsyad Hidayat, menyambut kedatangan kloter satu jemaah haji asal Banten.

"Kini juga sedang dibangun terowongan ketiga Mina, dari dua yang sudah ada," kata Zuhair.

"Penambahan sarana dan prasarana MCK (mandi, cuci, kakus) di Arafah, Mina, dan Muzdalifah, juga sedang berlangsung, dengan membuat bangunan bertingkat," tambahnya.

Terowongan Haratul Lisan Mina pada tahun 1990 menjadi lokasi tragedi haji, saat 700-an jemaah haji Indonesia meninggal dari total 1500-an korban meninggal secara keseluruhan. Itu terjadi akibat jemaah berdesak-desakan, di dalam satu terowongan yang digunakan untuk pergi ke dan pulang dari melontar jumrah.

"Untuk menghindari terulangnya tragedi yang sama, pemerintah Arab Saudi telah membangun terowongan kedua agar jemaah yang datang dan pulang dari melempar jumrah dapat dipisahkan jalannya. Kini terowongan ketiga sedang dalam proses pembangunan sebagai cadangan untuk memudahkan ibadah haji," demikian Zuhair.

Sumber: Antara
 
Editor :
Agus Mulyadi

Madrid dan Barcelona Terancam Lumpuh

KOMPAS.com - Kota Madrid dan Barcelona terancam lumpuh lantaran pemogokan pekerja sektor transportasi. Sejak Senin (1/10/2012), jaringan bus dan kereta api hanya beroperasi terbatas pada pagi dan sore hari. Padahal, pada kedua waktu itu, penduduk kedua kota itu amat membutuhkan alat transportasi untuk berangkat dan pulang dari kator.


Pemogokan kali ini adalah kali ketiga untuk Madrid. Sementara, bagi Barcelona, pemogokan sudah kali keempat.





Para pekerja sektor transportasi, tulis AP dan AFP, melakukan protes lantaran kebijakan pemotongan gaji dan jasa pelayanan. Padahal, harga tiket perjalanan justru naik.
Pemogokan kali ini adalah kali ketiga untuk Madrid. Sementara, bagi Barcelona, pemogokan sudah kali keempat.
Menurut rencana, pemogokan akan berlanjut pada Senin (22/10/2012), Jumat (26/10/2012), dan Senin (29/10/2012).
Serikat pekerja transportasi, dalam hal ini menyerukan pelayanan minimum 42 persen pada pagi hari dan 34 persen pada sore hari. Pemenuhan hanya pada prosentase itu sama halnya dengan penurunan maksimal kebanyakan warga kedua kota itu mendapat pelayanan transportasi saat pergi dan pulang bekerja.
 
 
 
 
 
Editor :
Josephus Primus

Kurikulum Baru Harus Mudah Dimengerti Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Guru Civic Indonesia (IGCI), Retno Listyarti mengatakan, rencana pemerintah mengubah kurikulum pendidikan harus diikuti dengan tujuan yang jelas. Kriteria seperti singkat, sederhana, sesuai jenjangnya, dan mudah dimengerti oleh siapa pun harus dipenuhi dalam kurikulum yang baru.

Retno menegaskan, kurikulum harus dapat membantu siswa dalam belajar memilih dan mengambil keputusan dalam setiap tingkatannya, misalnya, untuk pendidikan Pancasila di tingkat SD sebaiknya memuat hal-hal yang esensial dan dominan serta nyata menancapkan pendidikan karakter di dalamnya.

"Harus sederhana dan mudah dimengerti oleh siapapun. Lain untuk SD, lain lagi untuk jenjang di atasnya," kata Retno kepada Kompas.com, Senin (1/10/2012), di Jakarta.

Untuk tingkat sekolah menengah misalnya, Pendidikan Pancasila harus mulai mengenalkan aspek-aspek hukum, politik dan ketatanegaraan yang penting dalam kehidupan warga negara. Pada tingkatan ini pendidikan Pancasila harus diintegrasikan dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuannya untuk membangun warga negara yang sadar hukum dan politik.

Sementara itu, menurutnya, di tingkat perguruan tinggi, mahasiswa harus diberi keleluasaan untuk menguji dan memperdebatkan Pancasila ditengah-tengah ideologi besar dunia dalam mata kuliah Filsafat Pancasila. Pada level ini, lanjutnya, tahapnya sudah sangat analitis.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini mengusulkan agar kurikulum ke depannya memiliki jumlah mata pelajaran yang lebih sederhana sehingga peserta didik memiliki waktu belajar yang lebih mendalam, dan dapat berpikir lebih kritis.

"Harusnya bisa lebih sederhana. Karena banyaknya mata pelajaran dan lamanya jam belajar malah membuat peserta didik tertekan dan lelah, akibatnya kualitas pendidikan tidak meningkat sesuai yang diinginkan," ungkapnya.
Editor :
Caroline Damanik

Kesehatan Anak-anak dan Orang Dewasa Hadapi Masalah Gigi Berlubang

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan, baik oleh anak-anak maupun dewasa. Gigi berlubang ini tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan memengaruhi kualitas hidup yang dalam hal ini membuat mereka memiliki risiko tinggi untuk dirawat di rumah sakit, menyebabkan biaya pengobatan tinggi dan berkurangnya waktu belajar di sekolah.
Di Indonesia, sakit gigi mengakibatkan seseorang kehilangan waktu kerja atau sekolah rata-rata empat hari setiap bulannya. Untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia yang didukung PT Unilever Indonesia, Tbk, melalui brand Pepsodent, menggelar rangkaian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di 15 fakultas kedokteran gigi-RS Gigi dan Mulut di 11 kota, pada 12 September-7 November 2012, dan dilanjutkan ke 10 kota PDGI cabang di Indonesia.
Dari hasil BKGN 2011 di 14 FKG dan 7 PDGI Cabang, sekitar 94 persen pengunjung mengalami permasalahan gigi, terlihat dari jumlah tindakan perawatan gigi yang diberikan. "Sebagian besar pasien adalah anak-anak. Hal ini sangat disayangkan karena selain bisa mengakibatkan rasa sakit, gangguan penyerapan makanan, menyebabkan penyakit di bagian tubuh lain, gigi berlubang yang tidak diobati akan memberikan dampak fisik dan psikologis selama masa pertumbuhan anak termasuk dalam berpenampilan, cara berbicara, dan bersosialisasi," kata Drg. Ratu Mirah Afifah GCClindent, Professional Relationship Manager Oral Care, PT Unilever Indonesia, Tbk, di Jakarta, Senin (1/10/2012).
Drg. Henny Krishnawati, selaku Dekan FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) mengatakan, masih tingginya angka permasalahan gigi baik secara nasional maupun dari kegiatan BKGN di universitas kami sendiri menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi masih rendah. "Hal ini sudah seharusnya menjadi wacana berbagai pihak dan kami berharap Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) melalui kerja sama di BKGN dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat," jelas Henny.
Di DKI Jakarta, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya masih perlu ditingkatkan. Dari data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, menunjukkan sebesar 68,1 persen penduduk DKI Jakarta mempunyai pengalaman karies dengan indeks gigi berlubang 3,66. Adapun dari hasil BKGN 2011 di FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) sebanyak 81 persen dari 2.114 pengunjung masih memiliki permasalahan gigi.
  


Editor :
Tjahja Gunawan Diredja

UKG Untungkan Guru

Pelaksanaan uji kompetensi guru secara online, Kamis (2/8/2012), di SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan



JAKARTA, KOMPAS.com -- Uji kompetensi guru (UKG) gelombang kedua yang dimulai Selasa (2/10/2012) dinilai bakal menguntungkan guru, karena menjadi dasar untuk menentukan pendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai kondisi dan kebutuhan guru. Untuk itu, para guru bersertifikat yang berhak mengikuti UKG diharapkan menjalani ujian dengan baik di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.
"UKG ini untuk pemetaan yang penting bagi guru. Kami harapkan guru hadir sesuai panggilan. Kami sudah siapkan pelaksanaan UKG yang lebih baik dari gelombang pertama," kata Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud, Syawal Gultom, Senin (1/10/2012) di Jakarta.
Pelaksanaan UKG online gelombang kedua dilaksanakan fleksibel dan dengan waktu lebih panjang. Jadwal UKG online ditetapkan 2 Oktober hingga 2 November 2012 yang pelaksanaksanaanya diserahkan pada kesiapan di daerah. Jumlah peserta 283.919 guru di 437 kabupaten/kota. Mereka mengikuti ujian di 1.649 TUK.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Unifah Rosyidi mengatakan, untuk UKG online disiapkan 189 jenis soal, di antaranya untuk jenjang SMK sebanyak 121 jenis soal. Ada juga UKG online untuk kepala sekolah dan pengawas.
"Guru rugi jika tidak ikut UKG. Apalagi UKG ini kan untuk pemetan dan tidak ada kaitannya dengan pembayaran tunjangan profesi guru. Justru dari hasil UKG ini akan dipakai untuk pengembangan dan pendidikan guru yang selama ini diabaikan," jelas Unifah.
Pasca UKG online, kata Unifah, para guru akan mendapat pendidikan dan pelatihan online. Modul-modul yang siapkan Kemendikbud bisa diakses di TUK yang tersebar di sekolah-sekolah. "Diklat tatap muka juga masih dilakukan, terutama untuk memberi sentuhan dan motivasi guru," kata Unifah.
Editor :
Nasru Alam Aziz

Taruna Tewas, Keluarga Bentuk Tim Pencari Keadilan

Keluarga almarhum Maulana Ainul Yakin (19)di Pamekasan, Jatim. 


BANGKALAN, KOMPAS.com - Maulana Ainul Yakin (19), calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, asal warga Dusun Dunguh, Desa Jeddung, Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tewas dalam kondisi tidak wajar.
Korban tewas sesaat setelah mengikuti Outdoor Management Training (OMT) yang merupakan kegiatan menjelang Masa Orientasi Disiplin (MOD). Pihak keluarga menduga Maulana tewas akibat kekerasan fisik. Karenanya, pihak keluarga akan mencari keadilan dengan membentuk tim khusus yang dipimpin langsung kepala desa setempat.
"Kematian warga saya ini tidak wajar. Tadi malam setelah diotopsi, saya lihat sendiri matanya bengkak, mulutnya bengkak, bahunya juga bengkak seperti habis dipukuli dengan benda keras," ujar Munaksum, kepala Desa Jeddung, Senin (1/10/2012).
Munaksum menambahkan, kalau kasus tersebut dibiarkan khawatir akan dialami taruna lainnya, atau sudah ada taruna sebelumnya yang mengalami kejadian serupa namun takut untuk mengungkap ke publik.
"Kalau nanti proses hukumnya lambat, tim kami akan berusaha keras untuk mengusut masalah ini. Sedangkan info dari kampus, korban kabur dari kampusnya itu bohong besar. Padahal korban mati di dalam kampusnya," tandasnya.
Selain itu, pihak kampus juga menyatakan, penyebab kematian korban gara-gara tercebur kolam kampus juga dianggap tidak masuk akal.
"Info itu lagi-lagi juga tidak masuk akal. Sebab pada hari Sabtu sudah dicari di lokasi kolam tersebut. Sementara korban hobi renang dan tidak mungkin meninggal gara-gara hanya berenang di kolam," jelasnya.
Kejanggalan lainnya, mata dan bahu sebelah kanan korban memar dan pihak keluarga tidak yakin kalau meninggalnya pada hari Minggu, karena kondisi tubuh sudah bau busuk.
Editor :
Farid Assifa