Minggu, 23 September 2012

Wawasan Kebangsaan, Solusi Menghentikan Lahirnya 'Pengantin'

Wawasan kebangsaan menjadi materi utama pelatihan ratusan pemuda memerngi kekerasan. Nilai Pancasila, NKRI, dan UUD 1945 dinilai sebagai salah satu tameng ampuh untuk menghentikan lahirnya calon-calon 'pengantin' yang bekerja untuk teroris.

"Acara ini membuat remaja yang belum tahu Indonesia jadi tahu secara menyeluruh. Kita bisa tahu maksud dari Pancasila, NKRI, UUD 45, di sekolah diajari namun hanya sebatas definisi-definisi saja," kata salah seorang peserta pelatihan dari Batam, Rizky Triangga.

Hal itu disampaikan dia di sela-sela pelatihan di PP PON, Jl Jambore Raya, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (23/9/2012).

Acara yang diselenggarakan Lazuardi Birru dan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Agama ini, dirasakan rizky semakin meningkatkan rasa cintanya terhadap Indonesia.

"Sekarang rasa cinta terhadap Indonesia meningkat, dan melihat Indonesia dari sisi yang positifnya saja," imbuh Rizky.

Terkait isu terorisme, masa muda merupakan masa yang labil. Apa yang didapatnya akan berpengaruh baik positif maupun negatif.

"Masa muda merupakan masa yang labil, apa yang didapat, dilakukannya. Jika terpengaruh yang baik maka akan jadi baik, tapi kalau mendapat pengaruh jahat, tentunya akan jahat," ucap Rizky.

Sebelumnya, beberapa 'pengantin' melibatkan pelaku yang masih cukup belia. Jaringan terorisme di Solo yang melakukan aksi beberapa waktu lalu melibatkan anak muda yang masih di bawah 20 tahun.

(vit/vit)
Juwari - detikNews 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar