Tampilkan postingan dengan label Dalam Negeri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dalam Negeri. Tampilkan semua postingan

Minggu, 21 Oktober 2012

Warga Cirebon Bakar Motor Geng Motor

Cirebon Sebuah motor dibakar massa di Cirebon, Jawa Barat, dini hati tadi. Diduga motor tersebut milik anggota geng motor XTC.

Kejadian sekitar pukul 02.00 dinihari. Saat itu segerombolan motor sekitar 15 motor masuk ke Jl Cideng Raya, dari lampu merah Cideng. Ternyata, di setiap gang warga sudah bersiap. Ketika gerombolan motor tersebut melintas, warga mulai menyergap.

"Alasannya, warga resah dengan ulah geng motor yang sering melempari rumah warga, setiap malam minggu," kata Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar.

Dalam sergapan warga itu, satu motor tertinggal, sementara pemilik motor Candra (19 th) warga Perum BTN Palimanan berhasil kabur dengan motor yang lain.

"Satu orang bernama Sarbudi bin Kardisa (17 Th) warga Perum Kaliwulu Plered Cirebon, ditangkap warga. Warga emosi dan membakar motor pelaku," lanjut Hero.

Saat ini, pelaku yang tertangkap dalam penanganan Polsek Kedawung. "Kita masih kembangkan kasus ini. Pemeriksaan sedang berjalan memeriksa pelaku dan saksi-saksi," kata Hero.

Sumber : Faiq Resha - detikNews
(nrl/nrl)

Senin, 01 Oktober 2012

Kurikulum Baru Harus Mudah Dimengerti Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Guru Civic Indonesia (IGCI), Retno Listyarti mengatakan, rencana pemerintah mengubah kurikulum pendidikan harus diikuti dengan tujuan yang jelas. Kriteria seperti singkat, sederhana, sesuai jenjangnya, dan mudah dimengerti oleh siapa pun harus dipenuhi dalam kurikulum yang baru.

Retno menegaskan, kurikulum harus dapat membantu siswa dalam belajar memilih dan mengambil keputusan dalam setiap tingkatannya, misalnya, untuk pendidikan Pancasila di tingkat SD sebaiknya memuat hal-hal yang esensial dan dominan serta nyata menancapkan pendidikan karakter di dalamnya.

"Harus sederhana dan mudah dimengerti oleh siapapun. Lain untuk SD, lain lagi untuk jenjang di atasnya," kata Retno kepada Kompas.com, Senin (1/10/2012), di Jakarta.

Untuk tingkat sekolah menengah misalnya, Pendidikan Pancasila harus mulai mengenalkan aspek-aspek hukum, politik dan ketatanegaraan yang penting dalam kehidupan warga negara. Pada tingkatan ini pendidikan Pancasila harus diintegrasikan dengan Pendidikan Kewarganegaraan. Tujuannya untuk membangun warga negara yang sadar hukum dan politik.

Sementara itu, menurutnya, di tingkat perguruan tinggi, mahasiswa harus diberi keleluasaan untuk menguji dan memperdebatkan Pancasila ditengah-tengah ideologi besar dunia dalam mata kuliah Filsafat Pancasila. Pada level ini, lanjutnya, tahapnya sudah sangat analitis.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini mengusulkan agar kurikulum ke depannya memiliki jumlah mata pelajaran yang lebih sederhana sehingga peserta didik memiliki waktu belajar yang lebih mendalam, dan dapat berpikir lebih kritis.

"Harusnya bisa lebih sederhana. Karena banyaknya mata pelajaran dan lamanya jam belajar malah membuat peserta didik tertekan dan lelah, akibatnya kualitas pendidikan tidak meningkat sesuai yang diinginkan," ungkapnya.
Editor :
Caroline Damanik

Kesehatan Anak-anak dan Orang Dewasa Hadapi Masalah Gigi Berlubang

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan, baik oleh anak-anak maupun dewasa. Gigi berlubang ini tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan memengaruhi kualitas hidup yang dalam hal ini membuat mereka memiliki risiko tinggi untuk dirawat di rumah sakit, menyebabkan biaya pengobatan tinggi dan berkurangnya waktu belajar di sekolah.
Di Indonesia, sakit gigi mengakibatkan seseorang kehilangan waktu kerja atau sekolah rata-rata empat hari setiap bulannya. Untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia yang didukung PT Unilever Indonesia, Tbk, melalui brand Pepsodent, menggelar rangkaian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) di 15 fakultas kedokteran gigi-RS Gigi dan Mulut di 11 kota, pada 12 September-7 November 2012, dan dilanjutkan ke 10 kota PDGI cabang di Indonesia.
Dari hasil BKGN 2011 di 14 FKG dan 7 PDGI Cabang, sekitar 94 persen pengunjung mengalami permasalahan gigi, terlihat dari jumlah tindakan perawatan gigi yang diberikan. "Sebagian besar pasien adalah anak-anak. Hal ini sangat disayangkan karena selain bisa mengakibatkan rasa sakit, gangguan penyerapan makanan, menyebabkan penyakit di bagian tubuh lain, gigi berlubang yang tidak diobati akan memberikan dampak fisik dan psikologis selama masa pertumbuhan anak termasuk dalam berpenampilan, cara berbicara, dan bersosialisasi," kata Drg. Ratu Mirah Afifah GCClindent, Professional Relationship Manager Oral Care, PT Unilever Indonesia, Tbk, di Jakarta, Senin (1/10/2012).
Drg. Henny Krishnawati, selaku Dekan FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) mengatakan, masih tingginya angka permasalahan gigi baik secara nasional maupun dari kegiatan BKGN di universitas kami sendiri menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi masih rendah. "Hal ini sudah seharusnya menjadi wacana berbagai pihak dan kami berharap Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) melalui kerja sama di BKGN dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat," jelas Henny.
Di DKI Jakarta, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya masih perlu ditingkatkan. Dari data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, menunjukkan sebesar 68,1 persen penduduk DKI Jakarta mempunyai pengalaman karies dengan indeks gigi berlubang 3,66. Adapun dari hasil BKGN 2011 di FKG Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) sebanyak 81 persen dari 2.114 pengunjung masih memiliki permasalahan gigi.
  


Editor :
Tjahja Gunawan Diredja

UKG Untungkan Guru

Pelaksanaan uji kompetensi guru secara online, Kamis (2/8/2012), di SMAN 70, Bulungan, Jakarta Selatan



JAKARTA, KOMPAS.com -- Uji kompetensi guru (UKG) gelombang kedua yang dimulai Selasa (2/10/2012) dinilai bakal menguntungkan guru, karena menjadi dasar untuk menentukan pendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai kondisi dan kebutuhan guru. Untuk itu, para guru bersertifikat yang berhak mengikuti UKG diharapkan menjalani ujian dengan baik di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.
"UKG ini untuk pemetaan yang penting bagi guru. Kami harapkan guru hadir sesuai panggilan. Kami sudah siapkan pelaksanaan UKG yang lebih baik dari gelombang pertama," kata Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud, Syawal Gultom, Senin (1/10/2012) di Jakarta.
Pelaksanaan UKG online gelombang kedua dilaksanakan fleksibel dan dengan waktu lebih panjang. Jadwal UKG online ditetapkan 2 Oktober hingga 2 November 2012 yang pelaksanaksanaanya diserahkan pada kesiapan di daerah. Jumlah peserta 283.919 guru di 437 kabupaten/kota. Mereka mengikuti ujian di 1.649 TUK.
Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Unifah Rosyidi mengatakan, untuk UKG online disiapkan 189 jenis soal, di antaranya untuk jenjang SMK sebanyak 121 jenis soal. Ada juga UKG online untuk kepala sekolah dan pengawas.
"Guru rugi jika tidak ikut UKG. Apalagi UKG ini kan untuk pemetan dan tidak ada kaitannya dengan pembayaran tunjangan profesi guru. Justru dari hasil UKG ini akan dipakai untuk pengembangan dan pendidikan guru yang selama ini diabaikan," jelas Unifah.
Pasca UKG online, kata Unifah, para guru akan mendapat pendidikan dan pelatihan online. Modul-modul yang siapkan Kemendikbud bisa diakses di TUK yang tersebar di sekolah-sekolah. "Diklat tatap muka juga masih dilakukan, terutama untuk memberi sentuhan dan motivasi guru," kata Unifah.
Editor :
Nasru Alam Aziz

Taruna Tewas, Keluarga Bentuk Tim Pencari Keadilan

Keluarga almarhum Maulana Ainul Yakin (19)di Pamekasan, Jatim. 


BANGKALAN, KOMPAS.com - Maulana Ainul Yakin (19), calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, asal warga Dusun Dunguh, Desa Jeddung, Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tewas dalam kondisi tidak wajar.
Korban tewas sesaat setelah mengikuti Outdoor Management Training (OMT) yang merupakan kegiatan menjelang Masa Orientasi Disiplin (MOD). Pihak keluarga menduga Maulana tewas akibat kekerasan fisik. Karenanya, pihak keluarga akan mencari keadilan dengan membentuk tim khusus yang dipimpin langsung kepala desa setempat.
"Kematian warga saya ini tidak wajar. Tadi malam setelah diotopsi, saya lihat sendiri matanya bengkak, mulutnya bengkak, bahunya juga bengkak seperti habis dipukuli dengan benda keras," ujar Munaksum, kepala Desa Jeddung, Senin (1/10/2012).
Munaksum menambahkan, kalau kasus tersebut dibiarkan khawatir akan dialami taruna lainnya, atau sudah ada taruna sebelumnya yang mengalami kejadian serupa namun takut untuk mengungkap ke publik.
"Kalau nanti proses hukumnya lambat, tim kami akan berusaha keras untuk mengusut masalah ini. Sedangkan info dari kampus, korban kabur dari kampusnya itu bohong besar. Padahal korban mati di dalam kampusnya," tandasnya.
Selain itu, pihak kampus juga menyatakan, penyebab kematian korban gara-gara tercebur kolam kampus juga dianggap tidak masuk akal.
"Info itu lagi-lagi juga tidak masuk akal. Sebab pada hari Sabtu sudah dicari di lokasi kolam tersebut. Sementara korban hobi renang dan tidak mungkin meninggal gara-gara hanya berenang di kolam," jelasnya.
Kejanggalan lainnya, mata dan bahu sebelah kanan korban memar dan pihak keluarga tidak yakin kalau meninggalnya pada hari Minggu, karena kondisi tubuh sudah bau busuk.
Editor :
Farid Assifa


Jumat, 28 September 2012

Menkominfo: Sayang Kalau Telkomsel Lewatkan Seleksi 3G

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejatinya akan melangsungkan seleksi 3G untuk dua blok tersisa di frekuensi 2.1 GHz. Namun hal ini sepertinya akan tertunda lagi lantaran Telkomsel diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Menurut Menkominfo Tifatul Sembiring, lima operator (Telkomsel, Indosat, XL, Axis, dan Tri) yang berminat untuk mengikuti seleksi 3G sejatinya memiliki peluang yang sama dalam mengajukan penawaran. Pun demikian, Tifatul tak bisa memungkiri jika absennya Telkomsel dalam seleksi tersebut patut disayangkan.

"Sebetulnya sayang juga seandainya Telkomsel sebagai perusahaan mayoritas sahamnya dimiliki (Indonesia) tidak bisa ikut (seleksi 3G tersebut). Tapi sampai sekarang kita belum membuka pendaftaran, masih menunggu," tukas menteri.

Tifatul enggan berandai-andai sampai kapan penundaan ini akan dilakukan, apakah sampai ada putusan hukum berkekuatan tetap atau tidak. Namun yang pasti, kondisi ini berpengaruh terhadap PNBP (pendapatan negara bukan pajak) Kominfo sebesar Rp 1 triliun.

"Ini kalau kita tunda terlalu lama, target PNBP kita Rp 11 triliun akan turun ke Rp 10 triliun, karena dua blok (blok 11 dan 12 di frekuensi 2.1 GHz) memiliki penerimaan sebesar Rp 1 triliun. Ya memang, bukan berarti hilang, barangkali akan bergeser ke tahun 2013," jelas menteri yang suka berpantun itu.

Kominfo saat ini masih ingin mendengar penjelasan yang lebih detail dari Telkomsel, terkait kasus hukum yang tengah membelenggu operator seluler dengan lebih dari 110 juta pelanggan itu. Sebab, surat yang dikirimkan Telkomsel ke Kominfo dianggap terlalu singkat.

"Mereka hanya menjelaskan dipailitkan dan berupaya mengajukan kasasi, dan sudah diajukan," ujar Tifatul.

Telkomsel disebut sangat ingin mendapatkan blok tambahan 3G lantaran memiliki basis pelanggan seluler paling banyak dibandingkan operator lain.

Pun demikian, 'bola' kini di tangan Tifatul, apakah akan menunggu Telkomsel atau tidak dalam menggelar seleksi 3G. Yang pasti dengan status pailit, Telkomsel tidak bisa mengikuti seleksi lantaran terganjal PP.

Peluang PP untuk diamandemen pun tak semudah membalikkan telapak tangan. "PP ini mengubahnya setahun," tegas Tifatul.

Namun ditegaskannya bahwa target seleksi 3G tetap akan dilakukan tahun ini. Demikian janji Tifatul saat ditemui di kantor Wapres, Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Seperti diketahui, Telkomsel dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat lantaran kalah oleh PT Prima Jaya Informatika dalam kasus kartu perdana/voucher bertajuk olahragawan. Telkomsel sendiri saat ini telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.



Muhammad Taufiqqurahman - detikinet

Rabu, 26 September 2012

Mayat Laki-Laki Bertato Ditemukan Dalam Karung di Desa Waringin

Palasah [SuaraMajalengka] - Mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan di sebuah saluran irigasi Blok Linggawangi, Desa Waringin, Kecamatan Palasah, Jum’at (21/9/2012) sekitar pukul 15.00 WIB. Mayat tanpa identitas tersebut dimasukkan ke dalam karung.
Laki-laki ini memiliki ciri kulit sawo matang, badan tegap, tinggi badan sekitar 170 centimeter. Berat badan diperkirakan 80 kilogram dan usia yang diperkirakan sekitar 40 tahun. Selain itu, Laki-laki malang memiliki tato jenis kartun (Mikey Mause) dibagian atas dada sebelah kanan.

Mayat itu ditemukan oleh salah seorang pencari rumput, Dastam (65) warga Blok Linggawanggi RT 02/RW 01 Desa Waringin, Kecamatan Palasah. Dikatakannya, mayat laki-laki tersebut saat ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat hingga leher sementara bagian kepala ditutup plastik.
"Mau cari rumput di sawah pas nyampai saluran irigasi saya lihat ada karung, saya pun menghampiri karung tersebut, saya kira isinya pupuk setelah saya cek ternyata ada mayat," ucap Dastam, kepada wartawan saat dijumpai di lokasi kejadian, Jum’at (21/9).
Atas temuan mayat tersebut, Dastam meminta bantuan warga lainnya untuk melaporkan kepada pihak kepolisian setempat. Sekitar setengah jam kemudian petugas kepolisian dari Polsek Palasah disusul tim identifikasi dari Polres Majalengka mendatangi lokasi penemuan mayat tersebut.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab tewasnya mayat laki-laki tersebut. Pasalnya, dalam tubuh mayat tidak ditemukan identitas apapun serta terdapat bekas luka dibagian wajah dan alat kelamin mayat tersbut  terpotong masih penuh dengan darah. Diperkirakan mayat sudah empat hari dilokasi kejadian.

"Penemuan mayat ini masih kita periksa dan selidiki dulu, nanti dengan hasil dari otopsi baru dapat diketahui penyebabnya," ucap Kapolsek Palasah AKP Umbara di lokasi kejadian.

Untuk proses pemeriksaan lebih lanjut saat ini mayat dibawa ke RSU Bhayangkara, Indramayu. Kapolsek menghimbau bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera menginformasikan kepada pihak kepolisian. 

(Aris Ramdhani)
 "Suara Majalengka"

Senin, 24 September 2012

Toyota Levin Legendaris yang Enerjik

JAKARTA (DP) — Toyota Levin adalah salah satu legenda yang pernah dilahirkan oleh Toyota Motor Corporation (TMC). Toyota Levin merupakan bagian dari Corolla Family. Dimulai dari Toyota Levin, lalu lahir Trueno atau dikenal pula AE86,  Sprinter (AE92) hingga terkini Toyota 86.
Bergaya sporty dengan dua-pintu. Pada masanya mampu menghipnotis kaum muda dan penyuka kecepatan. Tak salah bila versi Levin, Trueno maupun Sprinter manjadi collector item.
Dapurpacu.com berhasil menemui Toyota Levin KE35 racikan 1975 di salah satu sudut Jakarta. Kondisinya sangat terawat, dan bahkan mendapat modifikasi. Konon kabarnya versi ini sangat jarang ditemui.
Oleh sang empunya, Prima, Levin telah dicat dengan warna kuning mencolok. Lampu depan model bulat khas retro menjadi ciri utama, demikian pula dengan grille plus emblem TRD.
Pada bagian buritan lampu belakang masih orisinal. Untuk memperkuat aksen sporty velg alloy model racing dengan tapak ban lebar menjadi pilihan.
Dapur pacunya mengandalkan Mazda Rotary 13-BT turbo disandingkan transmisi otomatis speed milik Mazda RX-7 FC. Gardan diganti dengan Toyota AE-86 plus TRD limited slip 4.
Untuk menghentikan laju rodanya pada rem cakram di depan diaplikasikan dari Mazdaspeed FC 5. Dan rem cakram belakang milik Toyota AE-86.
Jika Anda penasaran dengan Toyota Levin yang satu ini silahkan bertandang di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012. Bakal menjadi zero car di DriftWar 2012 berduet dengan Toyota 86.  
Add caption

Add caption
Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption














 Wahyu Lazuwardi
[dp]

PDIP & Gerindra Sama-Sama Diuntungkan dengan Kemenangan Jokowi

JAKARTA - Partai Gerindra meyakini bahwa pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Taufiq Kiemas yang menyatakan tidak akan melakukan koalisi dengan partai lain hanyalah sebuah pernyataan spontanitas, dan tidak memiliki maksud tertentu.

"Kami yakin itu pernyataan spontanitas yang maksudnya bukan begitu," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon melalui pesan singkatnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Sebab menurutnya, sebelum momen Pilkada DKI Jakarta digelar, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto telah memiliki popularitas yang tinggi.

Hal ini sekaligus menepis anggapan bahwa Prabowo diuntungkan dengan kemenangan Jokowi tersebut. "Elektabilitas selama ini Pak Prabowo cukup tinggi ada atau tak ada Pilkada DKI," sambungnya.

Bahkan kata Fadli, baik PDI Perjuangan maupun Gerindra sama-sama diuntungkan dengan kemenangan Jokowi tersebut. Namun yang pasti, yang lebih diuntungkan tentunya adalah masyarakat Jakarta.

"Gerindra dan PDIP sama-sama diuntungkan karena mendukung calon yang pro rakyat dan dianggap bisa membawa perubahan. Tapi yang lebih diuntungkan tentu rakyat warga Jakarta," pungkasnya.
 
(put)
Tegar Arief Fadly - Okezone
 

Minggu, 23 September 2012

Wawasan Kebangsaan, Solusi Menghentikan Lahirnya 'Pengantin'

Wawasan kebangsaan menjadi materi utama pelatihan ratusan pemuda memerngi kekerasan. Nilai Pancasila, NKRI, dan UUD 1945 dinilai sebagai salah satu tameng ampuh untuk menghentikan lahirnya calon-calon 'pengantin' yang bekerja untuk teroris.

"Acara ini membuat remaja yang belum tahu Indonesia jadi tahu secara menyeluruh. Kita bisa tahu maksud dari Pancasila, NKRI, UUD 45, di sekolah diajari namun hanya sebatas definisi-definisi saja," kata salah seorang peserta pelatihan dari Batam, Rizky Triangga.

Hal itu disampaikan dia di sela-sela pelatihan di PP PON, Jl Jambore Raya, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (23/9/2012).

Acara yang diselenggarakan Lazuardi Birru dan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Agama ini, dirasakan rizky semakin meningkatkan rasa cintanya terhadap Indonesia.

"Sekarang rasa cinta terhadap Indonesia meningkat, dan melihat Indonesia dari sisi yang positifnya saja," imbuh Rizky.

Terkait isu terorisme, masa muda merupakan masa yang labil. Apa yang didapatnya akan berpengaruh baik positif maupun negatif.

"Masa muda merupakan masa yang labil, apa yang didapat, dilakukannya. Jika terpengaruh yang baik maka akan jadi baik, tapi kalau mendapat pengaruh jahat, tentunya akan jahat," ucap Rizky.

Sebelumnya, beberapa 'pengantin' melibatkan pelaku yang masih cukup belia. Jaringan terorisme di Solo yang melakukan aksi beberapa waktu lalu melibatkan anak muda yang masih di bawah 20 tahun.

(vit/vit)
Juwari - detikNews 

Senin, 10 September 2012

Ketua DPRD Pemalang Ditangkap BNN Karena Kirim SMS ke Pengedar

Semarang, Penangkapan Ketua DPRD Pemalang, Waluyo AT oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kamis (6/9/2012) lalu ternyata berawal dari kebetulan. Waluyo memesan narkoba lewat SMS saat pengedarnya sedang diperiksa tim BNN.

Deputi bidang pemberantasan BNN, Benny Joshua Mamoto mengatakan tertangkapnya Waluyo adalah hasil pengembangan kasus penangkapan kurir yaitu Deni Suhendar (DS) dan bandar sabu Bambang Setio Rahadi (RH). Tim BNN bersama tim BNNP Jateng yang terdiri dari tiga tim sudah sejak tiga bulan terakhir mengawasi sindikat tersebut.

"Tim dibagi tiga yaitu tim pertama memantau pergerakan DS yang naik kereta Taksaka pagi dari stasiun Gambir Jakarta menuju Purwokerto. Tim kedua memantau pergerakan DS setibanya di Purwokerto sedangkan tim ketiga menunggu di hotel Moro Seneng yang diduga sebagai lokasi transaksi," kata Benny dalam jumpa pers di gedung BNNP Jateng, Jl Madukoro, Semarang, Senin (10/9/2012).

Saat dibuntuti, tersangka Deni yang membawa serta kakak perempuan dan keponakannya itu seperti sudah mengetahui sedang diikuti petugas. Ia yang ketika itu menaiki taksi bernopol R 1148 EA menyuruh sopir untuk memilih jalan memutar.

"Untuk mengelabui pertugas, DS mencari jalan memutar. Namun setibanya di hotel, petugas langsung menabrakkan mobil ke taksi," kata Kepala BNNP Jateng, Soetarmono.

Tersangka Deni yang henda betemu Rahadi di hotel Moro Seneng langsung ditangkap petugas BNN dan dilakukan penggeledahan. Dari kedua tersangka ditemukan satu kantong plastik kristal sabu seberat 28,46 gram, empat unit telepon seluler yang digunakan untuk transaksi dan sejumlah uang.

Lalu ketika petugas BNN sedang menginterogasi tersangka, secara tidak terduga telepon seluler milik Rahadi berdering bunyi tanda SMS masuk. Saat dilihat ternyat nomor Waluyo yang mengorder sabu-sabu kepada Rahadi.

"Saat diperiksa dan diinterview tiba-tiba HP menyala dan ada SMS meminta order satu gram sabu-sabu dari WAT (Waluyo AT)," pungkas Benny.

Dari keterangan Rahadi, Waluyo sudah mentranfer uang Rp 2 juta dan tinggal transaksi barang. Di dalam SMS tersebut juga tertulis jika barang yang Waluyo pesan akan diambil oleh supirnya berinisial RN. Saat mengambil pesanan tuannya, RN pun dibekuk disusul Waluyo yang digrebeg di rumah dinasnya, JL Ahmad Yani Selatan no 60 Pemalang pukul 21.30 WIB.

"Sopir masih sebatas tidak tahu apa yang dia lakukan. Ia hanya mendapat perintah mengambil barang pada seseorang," imbuh Benny.

Sementara itu penetapan status tersangka kepada Waluyo belum dilakukan. Menurut Benny sesuai UU no 35 tahun 2009 tentang narkotika penetapan tersangka akan dilakukan setelah enam hari dari penangkapan. Saat ini Waluyo sedang berada di BNN Jakarta untuk pemeriksaan.

"Masa penangkapan 3x24 jam. Kalau masih kurang ditambah 2x24 jam. Kenapa lama? Karena sindikat narkoba rapi dan butuh waktu. Dalam jangka waktu itu kita berusaha mengembangkan kasus dan mengungkap yang lain," tutur Benny.

"Saat ini kita masih mengembangkan kasus dengan bukti yang ada," imbuhnya.



Sumber : news.detik.com  --> Senin, 10/09/2012