MEKKAH, KOMPAS.com - Masjidil Haram di Kota Mekkah, Arab Saudi, dirancang agar dapat menampung kapasitas maksimal enam juta jemaah haji.
Hal itu dikatakan pejabat Muasasah Asia Tenggara, Zuhair bin Abdul Hamid Sedayu, saat menerima kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Mekkah, Senin (1/10/2012) ini.
"Perluasan sarana dengan merubuhkan ratusan bangunan di sekitar Masjidil Haram, kini sedang berlangsung untuk mengatasi kekurangan sarana bagi jemaah haji yang setiap tahun terus meningkat jumlahnya," kata Zuhair, saat bersama Kepala Daerah Kerja Mekkah Misi Haji Indonesia, Arsyad Hidayat, menyambut kedatangan kloter satu jemaah haji asal Banten.
"Kini juga sedang dibangun terowongan ketiga Mina, dari dua yang sudah ada," kata Zuhair.
"Penambahan sarana dan prasarana MCK (mandi, cuci, kakus) di Arafah, Mina, dan Muzdalifah, juga sedang berlangsung, dengan membuat bangunan bertingkat," tambahnya.
Terowongan Haratul Lisan Mina pada tahun 1990 menjadi lokasi tragedi haji, saat 700-an jemaah haji Indonesia meninggal dari total 1500-an korban meninggal secara keseluruhan. Itu terjadi akibat jemaah berdesak-desakan, di dalam satu terowongan yang digunakan untuk pergi ke dan pulang dari melontar jumrah.
"Untuk menghindari terulangnya tragedi yang sama, pemerintah Arab Saudi telah membangun terowongan kedua agar jemaah yang datang dan pulang dari melempar jumrah dapat dipisahkan jalannya. Kini terowongan ketiga sedang dalam proses pembangunan sebagai cadangan untuk memudahkan ibadah haji," demikian Zuhair.
Hal itu dikatakan pejabat Muasasah Asia Tenggara, Zuhair bin Abdul Hamid Sedayu, saat menerima kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Mekkah, Senin (1/10/2012) ini.
"Perluasan sarana dengan merubuhkan ratusan bangunan di sekitar Masjidil Haram, kini sedang berlangsung untuk mengatasi kekurangan sarana bagi jemaah haji yang setiap tahun terus meningkat jumlahnya," kata Zuhair, saat bersama Kepala Daerah Kerja Mekkah Misi Haji Indonesia, Arsyad Hidayat, menyambut kedatangan kloter satu jemaah haji asal Banten.
"Kini juga sedang dibangun terowongan ketiga Mina, dari dua yang sudah ada," kata Zuhair.
"Penambahan sarana dan prasarana MCK (mandi, cuci, kakus) di Arafah, Mina, dan Muzdalifah, juga sedang berlangsung, dengan membuat bangunan bertingkat," tambahnya.
Terowongan Haratul Lisan Mina pada tahun 1990 menjadi lokasi tragedi haji, saat 700-an jemaah haji Indonesia meninggal dari total 1500-an korban meninggal secara keseluruhan. Itu terjadi akibat jemaah berdesak-desakan, di dalam satu terowongan yang digunakan untuk pergi ke dan pulang dari melontar jumrah.
"Untuk menghindari terulangnya tragedi yang sama, pemerintah Arab Saudi telah membangun terowongan kedua agar jemaah yang datang dan pulang dari melempar jumrah dapat dipisahkan jalannya. Kini terowongan ketiga sedang dalam proses pembangunan sebagai cadangan untuk memudahkan ibadah haji," demikian Zuhair.
Sumber: Antara
Editor :
Agus Mulyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar