Keluarga almarhum Maulana Ainul Yakin (19)di Pamekasan, Jatim.
BANGKALAN, KOMPAS.com - Maulana Ainul Yakin (19),
calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP)
Surabaya, asal warga Dusun Dunguh, Desa Jeddung, Kecamatan Trageh,
Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tewas dalam kondisi tidak wajar.
Korban
tewas sesaat setelah mengikuti Outdoor Management Training (OMT) yang
merupakan kegiatan menjelang Masa Orientasi Disiplin (MOD). Pihak
keluarga menduga Maulana tewas akibat kekerasan fisik. Karenanya, pihak
keluarga akan mencari keadilan dengan membentuk tim khusus yang dipimpin
langsung kepala desa setempat.
"Kematian warga saya ini tidak
wajar. Tadi malam setelah diotopsi, saya lihat sendiri matanya bengkak,
mulutnya bengkak, bahunya juga bengkak seperti habis dipukuli dengan
benda keras," ujar Munaksum, kepala Desa Jeddung, Senin (1/10/2012).
Munaksum
menambahkan, kalau kasus tersebut dibiarkan khawatir akan dialami
taruna lainnya, atau sudah ada taruna sebelumnya yang mengalami kejadian
serupa namun takut untuk mengungkap ke publik.
"Kalau nanti
proses hukumnya lambat, tim kami akan berusaha keras untuk mengusut
masalah ini. Sedangkan info dari kampus, korban kabur dari kampusnya itu
bohong besar. Padahal korban mati di dalam kampusnya," tandasnya.
Selain
itu, pihak kampus juga menyatakan, penyebab kematian korban gara-gara
tercebur kolam kampus juga dianggap tidak masuk akal.
"Info itu
lagi-lagi juga tidak masuk akal. Sebab pada hari Sabtu sudah dicari di
lokasi kolam tersebut. Sementara korban hobi renang dan tidak mungkin
meninggal gara-gara hanya berenang di kolam," jelasnya.
Kejanggalan
lainnya, mata dan bahu sebelah kanan korban memar dan pihak keluarga
tidak yakin kalau meninggalnya pada hari Minggu, karena kondisi tubuh
sudah bau busuk.
Editor :
Farid Assifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar