Senin, 01 Oktober 2012

Taruna Tewas, Keluarga Bentuk Tim Pencari Keadilan

Keluarga almarhum Maulana Ainul Yakin (19)di Pamekasan, Jatim. 


BANGKALAN, KOMPAS.com - Maulana Ainul Yakin (19), calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, asal warga Dusun Dunguh, Desa Jeddung, Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tewas dalam kondisi tidak wajar.
Korban tewas sesaat setelah mengikuti Outdoor Management Training (OMT) yang merupakan kegiatan menjelang Masa Orientasi Disiplin (MOD). Pihak keluarga menduga Maulana tewas akibat kekerasan fisik. Karenanya, pihak keluarga akan mencari keadilan dengan membentuk tim khusus yang dipimpin langsung kepala desa setempat.
"Kematian warga saya ini tidak wajar. Tadi malam setelah diotopsi, saya lihat sendiri matanya bengkak, mulutnya bengkak, bahunya juga bengkak seperti habis dipukuli dengan benda keras," ujar Munaksum, kepala Desa Jeddung, Senin (1/10/2012).
Munaksum menambahkan, kalau kasus tersebut dibiarkan khawatir akan dialami taruna lainnya, atau sudah ada taruna sebelumnya yang mengalami kejadian serupa namun takut untuk mengungkap ke publik.
"Kalau nanti proses hukumnya lambat, tim kami akan berusaha keras untuk mengusut masalah ini. Sedangkan info dari kampus, korban kabur dari kampusnya itu bohong besar. Padahal korban mati di dalam kampusnya," tandasnya.
Selain itu, pihak kampus juga menyatakan, penyebab kematian korban gara-gara tercebur kolam kampus juga dianggap tidak masuk akal.
"Info itu lagi-lagi juga tidak masuk akal. Sebab pada hari Sabtu sudah dicari di lokasi kolam tersebut. Sementara korban hobi renang dan tidak mungkin meninggal gara-gara hanya berenang di kolam," jelasnya.
Kejanggalan lainnya, mata dan bahu sebelah kanan korban memar dan pihak keluarga tidak yakin kalau meninggalnya pada hari Minggu, karena kondisi tubuh sudah bau busuk.
Editor :
Farid Assifa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar